Langsung ke konten utama

Ramadhan 1446 H (2025 M)

# Refleksi 10 Tahun
Tepat 10 tahun meski belum jatuh pada bulan ke-5 tahun ini. Pada waktu itu, beberapa bulan sebelum bulan ke-5 tahun 2025 anak ABG ini merasakan kegalauan berkepanjangan sejak duduk di bangku SMA. Merasa ada yang terlewatkan selama hidup, kenapa saya hanya seperti ini? Apakah ini yang saya inginkan? Dan berbagai pertanyaan yang muncul hingga akhirnya terbesit apakah ini karena jauh dari Allah? Bukan berarti pada waktu tidak shalat, tidak ngaji, ataupun kebaikan lain hanya perasaan khusyuk dan butuh sebagai seorang hamba dalam merasakan setiap ibadah itu.

Hingga akhirnya tepat pada usia 17 tahun yang kata orang usia legal karena sudah bisa keluar KTP, tapi pada usia inilah sebuah tekad "Saya ingin berubah, dan saya ingin berubah sesuai dengan yang Allah Ridhai". Di mulai dari jilbab, sejak SMP sebenarnya sudah pakai jilbab tapi masih lepas pasang bahkan masih sering nampak aurat sering diingatkan mama bahkan diajak berpikir apalagi pada usia balik. Saya ingat jawaban yang setiap kali terlontar ketika diingatkan dan jawabannya sama "Iye Mama, Insyaa Allah adaji waktunya", hingga betul waktunya adalah SMA dan memutuskan untuk pakai jilbab bukan hanya ke sekolah terlebih jika ada non mahram. Si anak SMA ini, yang pada waktu itu fungsi google belum secanggih sekarang apalagi AI dan bahkan belum ada pembimbing hanya menggunakan insting, dan pengamatan terhadap apa yang sering dilakukan sang Mama.

Dari waktu itulah prosesnya, dari jilbab dan training, akhirnya jilbab dan rok, kemudian kaos kaki dan sampai hari ini, baiknya Allah dengan ilmu, bimbingan murabbiyah dan juga teman sudah paham bagaimana syarat-syarat dari jilbab. Ini proses dan sampai hari ini masih proses. Setelah 10 tahun banyak bersyukur sama Allah jika bukan Allah entah apa jadinya seorang Safira mungkin sudah melanglang buana ngejar karir sampai negeri mana. Banyak jatuh bangun, bahkan merasakan sebuah kutipan kalimat "lebih mudah hijrah daripada istiqamah". Istiqamah bukan hanya tentang keinginan berubah, tapi konsistensi apalagi dengan kondisi sulukiyah pada tahap hijrah sudah dilalui kok ibadah rasanya hambar nah disini beratnya istiqamah, mau tidak tetap beribadah meski feel itu seakan akan hilang? Nikmat dan menggebunya ibadah tidak sama awal hijrah? Tidak banyak yang bisa bertahan bahkan secara pribadi kadang mikir kok bisa Safira apalagi yang menawarkan nikmat semakin banyak dan mudah seperti jalan-jalan, nongkrong, ikut yang viral, ketemu teman sefrekuensi yang bisa diajak curcol kalau lagi capek dan banyak hal lain yang membahagiakan tapi sifatnya sementara. 

Dan ternyata jawabannya selalu sama yaitu Ridha Allah, kalau itu yang kita cari sepahit apapun rasa itu kita akan telan. Ibarat obat meski pahit tapi pahit itu adalah obat yang menyembuhkan dan harus ditelan dulu. Kita harus rasakan dulu hambarnya aktivitas ibadah yang tidak sama di awal hijrah untuk melihat lagi ikhlas tidak kita? Sabar tidak kita dengan proses ini? Dan setelah 10 tahun memang benar, kita harus tetap berusaha berada dalam jalur ini, sepahit apapun untuk bisa sembuh dan kembali merasakan nikmat sehat itu bahkan jika perlu mengiba kepada Allah agar nikmat itu tidak dicabut dan nikmat itu bisa terus dirasakan hingga akhir kehidupan kita di dunia. 

Allah rindu kamu yang jarang meminta kepada Allah, bukan karena telah lama lantas hanya bergantung pada kekuatan diri sendiri. Kamu tidak bisa apa-apa tanpa Allah, bahkan untuk keimanan mintalah dan berdoalah jangan lelah dan jangan berhenti sampai kita menjadi hamba-hamba yang dipilih dan sesuai janji Allah kita bisa melihat wajah Allah kelak di surga....


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dekomposisi

  Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ekologi DEKOMPOSISI Nama               : Safira Maynar Nim                  : G11116537 Kelas                : Ekologi B Kelompok       : 3 (Tiga) Asisten            : S u pyan At Shauri & Siti Halima PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASSANUDDIN MAKASSAR 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1.   Latar Belakang Dekomposisi merupakan salah satu tingkatan yang paling penting dalam daur biogeokimia. Tingkat dekomposisi merupakan suatu keadaan ketika unsur-unsur hara akan diserap kembali oleh tanaman, sebagian besar hara yang dikembalikan ...

Laporan Proses Membuat Sabun

Ini Tugas kimia Terakhir Kami. Semoga Bermanfaat!!!! LAPORAN KIMIA “PROSES MEMBUAT SABUN” OLEH: Kelompok III KELAS : XII IPA_1 v A. Alda Widayanti v A. Patma Ulandari v A. Sugianka v Aldi Adriandi v Astia Mayang Sari v Elma Dwi Handayani v Hesti v Irawati v Irsandi v Muhammad Ade Zaini Akbar Nasution v Safira Maynar v Syarif Alkadri Dasi SMA NEGERI 1 LAPPARIAJA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kata Pengantar Bismillaahirrahmaanirrahiim.... Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya lah. Kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Proses Membuat Sabun” dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Kimia. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Maka dari itu kami membutuhkan saran dan kritik dari para pembaca yang sifatnya memba...

KONSEP MASYARAKAT DAN KONSEP MASYARAKAT MARITIM (WSBM)

MAKALAH WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM “KONSEP MASYARAKAT DAN KONSEP MASYARAKAT MARITIM” Kelompok I 1.       Ainun Wulandari 2.       Khaerunnisa Nasir 3.       Nur Mujahidah 4.       Safira Maynar 5.       Mariam Umar 6.       Nur Yuliaindah 7.       Fauziah Achriani Ramlan 8.       Rachmat Hidayat AM 9.       Melki Dende B 10.   Rahmat Thabrani Ashari Amir 11.   M. Yusuf Hasbianto 12.   Nur Isnain Mustakin 13.   Nur Rahmah 14.   Putri Miranty 15.   Errina Risti Rezeki 16.   Abdul Rady Syam 17.   Ahmad Fatahillah PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016   PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dunia ada banyak...