Langsung ke konten utama

Menyesal, 2023 The End

 

Sumber Ilustrasi: CXO Media

Menyesal, 2023 The End

Safira Maynar

Apakah ada yang tidak pernah merasa menyesal selama hidup? Tentu tidak, setiap orang pernah merasakan yang namanya menyesal. Perasaan ini kerap di pandang negatif, tetapi tak jarang ada orang yang mampu mengambil sisi positif dari perasaan ini. Di masa ini dengan maraknya isu mental health penyesalan lebih sering menjadi masalah utama bagi seseorang dan mempengaruhi emosi secara kompleks.

Penyesalan dalam Psikologi Menurut Neal J Roese (2005), penyesalan adalah emosi negatif yang muncul karena ada proses penarikan kesimpulan atas informasi-informasi yang kontrafaktual. Pada umumnya penyesalan muncul saat apa yang terjadi tidak sama dengan apa yang diharapkan. Hanya saja jika berhenti di definisi ini maka yang terjadi hanya kekecewaan, bukan penyesalan. Penyesalan secara spesifik berasal dari perbandingan antara hasil faktual (kenyataan) dan hasil yang mungkin terjadi jika seseorang memilih tindakan lain. Saat menyesal, orang merasa emosinya buruk karena tahu bahwa di masa lalu sebenarnya ia punya pilihan-pilihan yang bisa membuat hasil akhir yang berbeda.

Feeney berkata, penyesalan adalah emosi yang kompleks karena melibatkan pemikiran kontra-faktual. Perasaan itu membutuhkan kemampuan membayangkan situasi lain untuk peristiwa yang telah terjadi. Penyesalan juga membutuhkan kemampuan membandingkan dan membedakan hasil yang berbeda untuk menentukan hal mana yang sebenarnya Anda inginkan. Karena kerumitan ini, anak kecil sering kali tidak dapat merasakan penyesalan sehingga emosinya cenderung muncul sekitar usia enam atau tujuh tahun.

Dua definisi di atas, menunjukkan bahwa penyesalan erat kaitannya dengan perasaan yang didorong oleh kondisi faktual yang berbeda dengan hasil sehingga individu akan menarik kesimpulan-kesimpulan terkait alas an atau sebab sehingga apa yang menjadi penyesalan terjadi kepada dirinya. Hari ini adalah hari terakhir tahun 2023, sejak Desember ini konten kreator beramai-ramai mulai membahas napak tilas tahun 2023, resolusi tahun 2024 hingga trend-trend yang mungkin akan terjadi di tahun 2024. Baik sisi self improvement, ekonomi, politik, militer, life style, dan beragam tema lainnya sesuai dengan target masing-masing.

Dari semua hal tersebut ada yang akan merenung dan kemudia timbul pertanyaan dala dirinya, apa yang telah kulakukan selama 2023? Kenapa hidupku terasa hambar? Kenapa Ia bisa seperti itu? Kenapa tidak ada pencapaian yang bisa kubanggakan? Sekian pertanyaan yang kemungkinan mincul membuat kita sadar ternyata sudah berlalu satu tahun yang terasa singkat dan kita masih berada pada titik yang sama. Penyesalan kian menggorogoti Sebagian orang, sebagian yang lain akan acuh. Bagi yang merasakan sesal atas banyaknya hal yang sudah dilalui dan merasa tidak ada hasil sama sekali atau menyadari memang dalam kurun waktu tersebut banyak menunda, rebahan, overthingking, berjalan seperti air mengalir, terlalu banyak berpikir dibandung aksi, takut, dan berbagai hal yang membuat kita berada pada titik ini.

Alhsmdulillah, jika memang kita mampu menarik garis sebab-sebab kenapa selama 2023 hal tersebut terjadi, selanjutnya apakah yang perlu kita lakukan. Hanya sampai pada tahap tersebut, berlarut-larut dalam penyesalan, ataukah berusaha untuk memperbaiki hidup kita kedepannya. Ketahuilah bagi seorang muslim hal yang dilakukan tentu menyesal disertai dengan muhasabah dan lebih mengevaluasi kepada hal yang menuntunnya taat kepada Allah. Karena itu yang membedakan seorang mukmin dengan yang lainnya. “

Al-Iz bin Abdussalam rahiamhullah mengatakan, 

الْحُزْنُ عَلَى فَوَاتِ الطَّاعَةِ مِنْ ثمَرَةِ حُبِّهَا وَالاِهْتِمَامِ بِهَا؛ لأَنَّ الْمَرْءَ لاَ يَحْزَنُ إِلاَّ عَلَى مَا عَزَّ عَلَيْهِ

“Rasa sedih karena kehilangan kesempatan untuk taat merupakan buah dari cintanya dan perhatiannya pada ketaatan. Karena seseorang itu tidak akan sedih kecuali pada sesuatu yang dia anggap berharga.”

Seorang salaf mengatakan,

حُزْنُ الْمُسْلِمِ عَلَى فَوَاتِ الطَّاعَةِ دَلِيلٌ عَلَى حَيَاةِ قَلْبِهِ

“Sedihnya seorang muslim karena kehilangan kesempatan untuk melakukan ketaatan adalah tanda hidupnya hatinya.”

            Apakah renungan kita untuk hidup selama tahun 2023 besar kaitannya dengan ketaatan kepada Allah? Atau semata-mata pencapaian yang sama dengan yang lain inginkan khususnya dunia dan apakah ini salah? Tentu tidak salah jika kita memikirkan demikian. Namun perhatikan perkataan Salaf di atas, memikirkan akhirat adalah tanda hidupnya hati karena ia yakin kehidupan yang kelak adalah akhirat dan dunia akan mengikut padanya terlebih pencapaian yang diharapkan sebagai bentuk beribadah kepada Allah.

            Berbemahlah, selagi Allah memberikan kita kesempatan dan di hari kiamat menjadi orang-oramg yang menyesal dengan penyesalan yang kekal seperti orang kafir Mereka mengatakan:

رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ

“Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin.”

Maksud perkataan ini, sebagaimana dijelaskan Imam Ibnu Katsîr t , “Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia untuk melakukan amal shaleh, sesungguhnya kami sekarang telah yakin bahwa janji-Mu adalah benar dan perjumpaan dengan-Mu adalah benar.”

Imam Qatâdah rahimahullah mengatakan, “Demi Allâh, mereka tidak berharap dikembalikan ke dunia untuk menjumpai keluarga dan kaum kerabat, akan tetapi mereka berharap dikembalikan ke dunia untuk melaksanakan ketaatan kepada Allâh Azza wa Jalla . Lihatlah harapan dan keinginan orang-orang yang tidak melaksanakan ketaatan kepada Allâh Azza wa Jalla ketika di dunia ! Karena itu, berbuatlah ketaatan kepada Allâh Azza wa Jalla  (sewaktu masih hidup di dunia).”

            Jangan sampai menyesal, jadikanlah sebuah penyesalan sebagai emosi yang positif seperti dijelaskan para psikolog yang menunjukkan bahwa penyesalan bisa menjadi emosi yang sangat berguna. "Ini akan menjadi ide yang sangat, sangat buruk bahwa Anda harus menghilangkan penyesalan dalam hidup," kata Aidan Feeney, seorang profesor psikologi di Queen's University Belfast.

"Ini adalah salah satu mekanisme untuk mempelajari cara meningkatkan pengambilan keputusan Anda. Ini merupakan sinyal bahwa mungkin Anda perlu memikirkan kembali strategi Anda," ujarnya.

            Menyesal kemudian memperbaiki Insyaa Allah akan mengurangi penyesalan itu sendiri, jadikan ia dorongan untuk melakukan aksi, meski harus kita siapkan kesabaran dan kelapangan hati bahwa proses itu panjang dan hasil itu jangka panjang. Semoga di tahun 2024 meski tidak 100% list yang telah kamu buat baik untuk akhirat maupun dunia bisa terpenuhi hanya 10-20% yakin karena kesabran dan kelapanganmu akan membawa pada titik 100% di waktu yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Christianto, Laurentius Purbo. (2023, 25 Juli). Psikologi Penyesalan. Diakses pada 31 Desember 2023, dari https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/25/162415520/psikologi-penyesalan.

Hadi, Nur Fitri. (2022, 14 Februari). Menyesali Hilangnya Kesempatan Melakukan Kebaikan. Diakses pada 1 Januari 2024, dari https://khotbahjumat.com/5969-menyesali-hilangnya-kesempatan-melakukan-ketaatan.html.

Herdyanto, Abraham. (2022, 8 November). Momen Intopeksi Ini 7 Penjelasan tentang Penyesalan Secara Ilmiah.  Diakses pada 31 Desember 2023, dari https://www.idntimes.com/science/discovery/abraham-herdyanto/penjelasan-rasa-menyesal-secara-ilmiah?page=all

Kurdian, Nur Kholis. Penyesakan yang Tiada Berguna. Diakses pada 1 Januari 2024, dari https://almanhaj.or.id/3540-penyesalan-yang-tiada-berguna.html.

Robson, David. (2022, 27 Maret). Bisakah Kita Hidup Berdampingan dengan Penyesalan?. Diakses pada 31 Desember 2023, dari https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-60812320 30/12/2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Proses Membuat Sabun

Ini Tugas kimia Terakhir Kami. Semoga Bermanfaat!!!! LAPORAN KIMIA “PROSES MEMBUAT SABUN” OLEH: Kelompok III KELAS : XII IPA_1 v A. Alda Widayanti v A. Patma Ulandari v A. Sugianka v Aldi Adriandi v Astia Mayang Sari v Elma Dwi Handayani v Hesti v Irawati v Irsandi v Muhammad Ade Zaini Akbar Nasution v Safira Maynar v Syarif Alkadri Dasi SMA NEGERI 1 LAPPARIAJA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kata Pengantar Bismillaahirrahmaanirrahiim.... Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya lah. Kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Proses Membuat Sabun” dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Kimia. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Maka dari itu kami membutuhkan saran dan kritik dari para pembaca yang sifatnya memba

Dekomposisi

  Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ekologi DEKOMPOSISI Nama               : Safira Maynar Nim                  : G11116537 Kelas                : Ekologi B Kelompok       : 3 (Tiga) Asisten            : S u pyan At Shauri & Siti Halima PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASSANUDDIN MAKASSAR 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1.   Latar Belakang Dekomposisi merupakan salah satu tingkatan yang paling penting dalam daur biogeokimia. Tingkat dekomposisi merupakan suatu keadaan ketika unsur-unsur hara akan diserap kembali oleh tanaman, sebagian besar hara yang dikembalikan adalah dalam bentuk serasah yang tidak dapat diserap langsung oleh tumbuhan tetapi harus melalui proses dekomposisi terlebih dahulu. Proses dekomposisi serasah antara lain dipengaruhi oleh kualitas serasah tersebut (sifat fisik dan kimia) dan beberapa faktor lingkungan yang memiliki peran penting s

KONSEP MASYARAKAT DAN KONSEP MASYARAKAT MARITIM (WSBM)

MAKALAH WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM “KONSEP MASYARAKAT DAN KONSEP MASYARAKAT MARITIM” Kelompok I 1.       Ainun Wulandari 2.       Khaerunnisa Nasir 3.       Nur Mujahidah 4.       Safira Maynar 5.       Mariam Umar 6.       Nur Yuliaindah 7.       Fauziah Achriani Ramlan 8.       Rachmat Hidayat AM 9.       Melki Dende B 10.   Rahmat Thabrani Ashari Amir 11.   M. Yusuf Hasbianto 12.   Nur Isnain Mustakin 13.   Nur Rahmah 14.   Putri Miranty 15.   Errina Risti Rezeki 16.   Abdul Rady Syam 17.   Ahmad Fatahillah PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016   PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dunia ada banyak individu yang tersebar diseluruh dunia, mereka membentuk sebuah sistem yang saling berikatan dan mempunyai ketergantungan antara satu individu dengan individu lainnya yang tidak dapat dipisahkan dan umumnya individu dalam ketergantungannya membentuk kelompok, kelompok