[Perenungan] Sebuah dialog antara si kakak (K) dan si Adik (A) K: saya umur 25 pa'deh, belum siapka kurasa A: Berapami umurmu sekarang? K: 21 tahun (dengan mimik santai) A: Sok mudamu deh, na 2021 mi ini, kalau umur panjang beberapa bulan 23 tahun K: (berpikir sejenak), iya dih. Ternyata tidak lamami itu 25 tahun (kalau panjang umur Insyaa Allah) A: makanya pelajarimi, tidak ada itu jaminan waktu. Ka tidak sedikit ini mau di pelajari K: Iya di', tapi bagaimanami kalau kematian duluan? A: itu beda lagi. Intinya pelajarimi lagi. K: sebenarnya ku pelajarimi, tapi tidak kelihatan 'tim diam diam belajar'(ini ungkapan dalam hati) Kesimpulan: 1. Nasehat menasehati tidak memandang usia, terkadang yang tua ini perlu diingatkan. Pun sebaliknya yang muda jangan merasa itu sebuah tekanan (saya tahu jiwa mudah punya keinginan untuk mengambil jalan tanpa intervensi yang lain), tapi coba di renungi Insyaa Allah maksudnya baik 2. Antara ilmu dan kematian adalah perj
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda yang artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).