Malam ke-27 Ramadhan 1445 H Hai jiwa-jiwa yang keruh! Adakah sedih ketika malam yang mulia semakin singkat? Semakin sedikit waktu kita di penghujung bulan yang agung. Ramadhan akan beranjak, menangislah wahai jiwa. Tangisi dirimu, apakah gerangan yang membuatmu kalah? Tatkala setan telah dibelenggu. Ramadhan sebentar lagi beranjak, begitu beratkah dosa yang kau pikul hingga setitik saja cahaya tak mampu menggerakkan lisanmu melantunkan doa sebagaimana yang diajarkan Rasulullah. Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa sallam jikalau kita bertemu dengan malam kemuliaan tersebut yaitu do’a: "Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni" (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–). Maka menangislah untuk dirimu, untuk kerasnya hatimu. Berdoalah untuknya semoga malam kemuliaan ini melunakkan kerasnya hati dan menghidupkan jiwa yang kosong.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda yang artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).