Beberapa orang paham makna teori konsisten tidak hanya materi tapi juga secara penerapan. Kalau materi sudah paham apa itu konsisten, bagaimana, berapa, dan untuk mencapainya. Tapi, pada penerapan lah ilmu konsisten akan senantiasa diuji. Misalnya, konsisten dzikir pagi dan petang setiap selesai agenda shalat subuh, tapi hanya 2/10 yang bisa konsisten dijadwal yang telah disusun nya. Apalagi dimasa online yang begitu dinamis sangat sulit. Konsisten itu perlu disertai tekad, di atas sepertinya tidak mudah. Benar, konsisten butuh perjuangan terlebih melawan hawa nafsu (bosan, kurang fokus, maunya santai, dll). Jadi, sulit bukan berarti tidak bisa. Mulai lah dengan langkah kecil, sedikit-sedikit baru tambah targetnya. Insyaa Allah bisa, dan punya potensi. Bukti nya adalah Shalat, konsisten 5 kali dalam sehari meski kadang disertai rasa berat. Tapi sampai hari ini bisa bertahan, artinya kamu bisa. Yuk, belajar konsisten! Jangan fokus pada kekuarangan tapi ciptakan peluangnya.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda yang artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).